Sabtu, 23 Maret 2013

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) memuat Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) yang diadopsi dari Conceptual Framework IASC. KDPPLK secara spesifik membahas :
  • tujuan laporan keuangan
  • karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
  • definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan
  • konsep modal dan pemeliharaan modal  
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
KDPPLK menyatakan tujuan laporan keuangan adalah "menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan" (paragraf 12)
Oleh karena itu, menurut KDPPLK, tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan.

KARAKTERISTIK KUALITATIF
Agar laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pembuat keputusan. KDPPLK mengharuskan informasi yang didalamnya memiliki 4  karakteristik kualitatif, yaitu:
  • Dapat dipahami
  • relevan
  • keandalan
  • diperbandngkan
a. Dapat dipahami
KDPPLK mengharuskan semua informasi yang diberikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh banyak pengguna. Namun demikian,bukan berarti informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dimasukkan dalam laporan keuangan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna tertentu.

b. Relevan dan Dapat Diandalkan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan dan harus dapat diandalkan. keandalan laporan keuangan meliputi ciri-ciri, yaitu:
  1. Penyajian yang jujur
  2. Netralitas
  3. Substansi mengungguli bentuk
  4. pertimbangan sehat
  5. kelengkapan
c. Dapat dibandingkan
Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan dengan waktu dan tempat tertentu agar bermanfaat bagi pengguna. Misalnya, jika laporan keuangan sebuah perusahaan tidak dapat dibandingkan dengan waktu sebelumnya (karena dibuat dengan menggunakan standar pengukuran, sedangkan dampaknya tidak diungkapakan), maka bahkan jika laporan laba rugi komprehensif tahun pertama menunjukkan untung sebesar 15 juta, sedangkan tahun kedua 25 juta, para pengguna tidak bisa mengetahui apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau tidak.

KDPPLK mengakui bahwa terdapat beberapa situasi konflik diantara karakteristk-karakteristk kualitatif. Misalnya, sebuah perusahaan membeli sebidang tanah pada tahun 20X1 seharga 80 juta dan nilai pasar tersebut pada tahun 20X7 sebesar 100 juta, maka timbul pertanyaan apakah tanah tersebut harus disajikan di laporan keuangan tahun 20X7 sebesar 80 juta atau 100 juta. Historical cost (biaya historis/perolehan) sebesar 80 juta dapat diandalkan, namun tidak relevan bagi para pengguna ( misal ,investor, atau kreditor ingin mengetahui nila pasar tanah tsb saat ini bukan biaya historisnya). Nilai pasar saat ini 100 juta dapat relevan bagi pembuatan keputusan, namun tidak dapat diandalakan (teknik estimasi yang berbeda akan menghasilkan nilai pasar yang berbeda). Dalam situasi ini, KDPPLK mengharuskan suatu perusahaan agar berupaya mencapai keseimbangan yang sesuai di antara karakteristik kualitatif guna mencapai tujuan laporan keuangan.


UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
  • Aset
  • Liabilitas
  • Ekuitas
  • Pendapatan 
  • Beban
Aset
Aset didefinisikan sebagai sumber daya yang dikuasai sebuah entitas sebagai hasl dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapakan mengalir ke entitas. Oleh karena, sumber daya yang dikuasai, meskipun tidak dimliki, harus dianggap sebagai aset. Contoh, sebuah entitas harus menyertakan kendaraan bermotor yang diperoleh lewat perjanjian sewa beli atau mesin yang disewakan lewat perjanjan sewa dapat diperlakukan dengan ketetapan PSAK 30 sebagai aset

Liabilitas
merupakan kewajiban saat ini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar suberdaya yang mengandung manfaat ekonomi. Suatu kewajban dapat berupa kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif

Ekuitas
merupakan hak residual aset dikurangi semua liabilitas.

Pendapatan
Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebuut ,seperti penjualan, pendapatan jasa, bunga, dividen, royalti,sewa. Sedangkan penghasilan mencerminkan pos lainnya, misalnya penjualan aset tetap.

Beban
Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa


Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui,jika:
  • Besar kemungkinan manfaat ekonomi mengalir masuk ke dalam perusahaan
  • Nilai atau biaya dapat diukur secara andal

KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
Konsep pemeliharaan modal amat pentng bagi pengukuran laba. Menurut Hick,seorang ekonom, laba adalah jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi oleh sebuah entitas dalam suatu perode, namun kekayaan di akhir perode sama dengan awal periode. 

KDPPLK menyebut dua cara mengukur dan memelihara posisi awal,yaitu:
  • Modal keuangan
  • Moal fsik
Untuk menilustraskannya , anggap 1 januari 20X1 PT ABC mempunyai uang tuan Rp100.000 dan segera digunakan untuk membeli persediaan sebesar Rp150.000 lalu menjualnya pada tahun tsb pula
 Pada tanggal 31 Desember 20X1,uang tunai yang dimiliki PT ABC sebesar Rp150.000. Namun pada tanggal itu, persediaan yang sama bernila Rp120.000. Untuk mengukur jumlah laba untuk tahun 20X1 , Menurut Hicks, posisi awal harus dipelihara.Jika "modal keuangan" hendak dipelihara ,maka harus menyisihkan uang tunai sebesar Rp100.000,sedangkan kelebihan Rp50.000 merupakan jumlah laba. Jika "modal fisik" hendak dipelihara, maka PT ABC harus menyisihkan uang tunai sebesar Rp120.000 untuk membeli persediaan (agar memiliki kekayaan yang sama dengan memilikipersediaan yang sama), sedangkan laba sebesar Rp30.000

1 komentar: